Long Distance Relationship

Posted by Sepercik Tinta Minggu, 13 Maret 2011 0 komentar
Cinta telah membawaku mengenal lebih dalam tentang wanita. Mahluk tuhan  yang diciptakan dengan segala kelembutanya. Saat itu cinta bagiku adalah energi yang mampu membangkitkanku dari kemiskinan semangat hidup, cinta jualah yang mengajariku bagaimana merasakan kasih saying sesama lawan jenis . Indah bahkan sangat indah.
ketika aku merasakan kesepian , 1600-ku berdering dan disana jasminum sambac nick name di hapeku, mengirimku pesan, sehingga wajah yang tadinya lesu kini mulai semangat, badan yang lelah bisa sedikit capek sedikit terobati, inilah indahnya jatuh cinta kawan, jatuh cinta yang membuatku lena saat ini. cinta yang telah menganjarkanku bagaimana idahnya mencintai seseorang.
Meskipun cinta yang kujalani bukanlah cinta pada umumnya, sungguh aku sangat mempercayai bahwa dia adalah cinta pertama sekaligus cinta terakhirku.
Aku tidak menganal malam minggu, makan malam, ngapel kerumah pacar, maen bareng, have fun, antar jemput ketika berangkat dan pulang kuliah. tapi aku menjalaninya dengan senang hati, yah cintaku adalah cinta jarak jauh, bahasa jawanya adalah LDR (Long Distance Relationship)
Hari- hari yang kujalani teramat indah, tiap ada kesempatan ku kirimkan sms untuk sekedar menanyakan lagi apa, ngapain, dimana, ma capa, kalo dihitung mungkin lebih dari 1 juta sms yang ku kirim selama 2,5 tahun mengenalnya.  Sms adalah senjata yang ampuh saat itu. Dengn sms kukirimkan salam-salam rindu, kata-kata cinta, gurauan, bercanda, merayu. Yah nampaknya aku terlihat agak sedikit  bodoh dan gila. Senyum-senyum sendiri, sedih sendiri. Itulah cinta versiku saat itu. Banyaik orang yang mentertawakanku, mencemoohku, tapi semua aku tampik, karena aku yakin dia jasminum sambac adalah orang yang akan mebuatku sekarang dan esok nanti,emmmmm cukup dini mungkin membicarakan jodoh pada usia 19 tahun, tapi itulah aku, dengan sifat keras kepalaku, aku tak menggubris omongan sapapun, yang kupercaya dan yang aku turuti adalah kata-katanya. Aku seperti terbius, sehingga aku tak bisa melihat hal-hal yang seharusnya aku lakukan.
Long Distance Relationalship sebenarnya tidak aku inginkan, sebagai anak muda aku juga mengingkan cinta yang seperti kebanyakan orang. Tapi ini adalah pilihan hidup, aku harus menginjakkan kakiku di Sumatra  untuk menggapai asaku, aku harus bekerja keras disana untuk mendapatkan sejumlah uang untuk membayr kuliah, yah itulah aku, kenapa ambisiku untuk kuliah sangatlah besar, sekali lagi saya katakana ini adalah karena cinta, karena aku ingin membahagiakan  jasminum sambac, aku gak ingin dia malu punya cowo pengangguran seperti aku, aku tak ingin dia malu sama teman-teman karena punya cowo yang masa depannya masih suram, aku hanya bisa tersenyum pahit mengang bagaimana cinta telah meluluhlantakkan otak sehatku,
23 sempetember 2008 aku meninggalkan tanah kelahiranku, aku meninggalkan teman-teman seperjuannku, aku meninggalkan ayah dan ibuku, aku meninggalkan orang yang bisa telah menguras tuntas air mata rindu, orang yang telah mengalihkan pandangan hidupnku, dan orang yang sekarang menjadi milik orang lain, tau kenapa?? Akan aku ceritakan nanti.
Berat, teramat berat, ini adalah pertama kali aku pergi merantau. Seperti pemuda pada umunya aku dituntut untuk bisa mandiri setelah lulus SMA, kebanyakan orang merantau adalah untuk mecari uang untuk masa depanya begitu juga dengan aku, aku mempunyai misi konyol saat itu yaitu aku ingin kuliah. Yah maklum saja aku gak tega melihat orang tuaku harus bekerja lenih keras lagi untuk menpang pendidikanku, sudah cukup SMA saja aku merepotkanya. Dan misi konyol itu beraakar pada cintaku yang kuat saat itu, dengan kuliah aku bisa mendapatkan pekerjaan yang baik pikirku, dengan kuliah aku bisa mendapatkan uang yang banyak, dan yang paling penting saat itu adalah aku bisa membahagiakan jasminum sambac, yah jasminum sambaclah orang pertama yang mendukungku untuk kuliah di bawah keterbatasanku, dia berikan angin segar ketika aku dalam keruetan hidup, mungkin karena itulah aku sangat mempercayainya, semakin hari semakin aku yakin bahwa dial ah orang yang kelak akan membuatkanku ,minum setiap hari, membuatkanku sarapan sebelum aku berangkat kerja, yah angan-angan yang besar, menghayal tingkat tinggi sedang menggerogoti pikiran dan jiwaku dan semua karena cinta.
Cinta jarak jauh adalah pilihan terakhirku, tapi meskipun pilihan terakhir aku tetap menjalaninya lebih dari cinta yang jarak dekat, kepercayaan, itulah kunci dari semuanya, aku percaya jasminum sambac adalah belahan jiwaku, meskipun sejak awal aku gak begitu tahu apakah aku adalah orang yang menjadi tujuan hidupnya atau sekedar pelampiasan dari sakit hati oleh mantan-mantanya, aku tak peduli saat itu, tidak aku permasalahkan dulu dia pacaran ma sapa, yang terpenting adalah dia menjadi milikku seutuhya.aku terima jasminum sambac  kelebihan dan kekuranganya.

Baca Selengkapnya ....
Original design by Bamz | Copyright of Blog Pintar.